Sebaik Nabi Yusuf a.s dibebaskan dari penjara kerajaan Mesir, kisahnya yang difitnah oleh Zulaikha telah diketahui oleh al-Aziz, pemimpin utama Mesir.
Maka, al-Aziz perintahkan Zulaikha datang mengadap serta bertanya:" Kenapakah kamu memfitnah Yusuf ?"
Zulaikha pun mengaku:" Sesungguhnya aku terikutkan pujukan nafsu ammarah."
Seusai kira bicara tentang fitnah serta begitu dan begini, Zulaikha membawa diri jauh dari puncak kuasa - membanyakkan taubat, bersendirian dan hidup sekadar saja.
Diri Zulaikha tidak lagi di kelilingi para dayang serta juak. Pakaian fakir telah menggantikan sutera serta emas yang bertatahkan berlian. Nampak olehnya bahaya akhirat lebih besar dari melayani nafsu ammarah.
Ammarah pun semakin kurang, seiring dengan itu tidak lagi teruja dengan anak muda yang berwajah cantik serta tidak lestari lagi dengan majlis minum yang di isi dengan hilai ketawa .
Cerita yang sampai sehingga kini menyebut, pada satu ketika Nabi Yusuf a.s terserempak dengan Zulaikha yang solehah dengan kehidupan yang seadanya. Apabila disapa Yusuf, Zulaikha berkata: " Aku tidak mengenali kamu. Pergilah dari sini."
Lalu Yusuf bercerita kisah lama sewaktu Zulaikha jatuh ghairah kepadanya dari dorongan nafsu ammarah.
Maka, teramat malulah Zulaikha bila terkenang masa muda yang buas. Usianya yang tua itu dirasakan memadai untuk dikuburkan kenangan yang jijik itu.
Nafsu ammarahnya telah dapat ditundukkan. Hati sanubarinya telah diisi dengan nafsu yang baik. Lambaian keindahan dunia yang sementara itu telah lama tidak dipedulikan.
Walaupun begitu, Allah - Tuhan Maha Berkuasa - telah menukarkan Zulaikha yang tua menjadi muda kembali dan berkawin dengan Nabi Yusuf a.s. Wallahu 'alam.
Monday, September 29, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment